Sepanjang perjalanan karir saya dari seorang mahasiswa menjadi freelancer, memulai
bisnis/usaha sendiri dan bekerja tetap sebagai karyawan kantor, saya telah melakukan
berbagai kesalahan, kegagalan, kebodohan, dan juga kecerobohan-kecerobohan lainnya.
Alangkah baiknya jika semua pengalaman itu juga bisa menjadi pelajaran hidup untuk orang
lain karena saya percaya sukses atau gagal, benar atau salah, kita tetap bisa belajar dari
apa yang orang lain bagikan.
“It’s good to learn from your mistakes. It’s better to learn from other people’s
mistakes”.
Salah itu sangat wajar karena kita hanya manusia biasa, saya yakin sayapun akan tetap
terus membuat kesalahan nantinya, namun terlepas dari itu semua, inilah 6 pelajaran hidup
dari kegagalan dan kesalahan yang saya temukan, saya lakukan, dan ingin saya bagikan
kepada Anda semua.
1. Tidak ada yang tahu persis apa itu kunci kesuksesan
kunci suksesKetika dihadapi persoalan kompleks dalam hidup seperti kesuksesan atau
relationship, tidak ada orang yang bisa memberi Anda 100% formula yang tepat untuk bisa
sukses (termasuk saya).
Sederhananya begini, orang yang sukses karena mengikuti passionnya akan berkata “follow
your passion to success”, sedangkan orang sukses yang tidak mengikuti passionnya tentu
tidak akan berkata seperti itu. Ketika mendengarkan sebuah nasihat dari orang sukses, kita
selalu dibutakan oleh “bias”, kita menganggap orang yang sukses pasti benar dan tidak
mungkin salah.
Contoh paling klise adalah nasihat tentang kesuksesan yang berkata kita harus mengambil
resiko supaya bisa menjadi kaya, karena walaupun gagal kita akan mendapat pengalaman yang
berharga. Masalahnya adalah sebagian orang ada yang bisa “menghandle kegagalan” dan
sebagian lainnya tidak bisa menghandle kegagalan, bagaimana dengan orang yang hidupnya
pas-pasan atau sedang bangkrut dan sulit untuk bertahan hidup? Apakah mereka harus
mengambil resiko? Jika berhasil tentu mereka akan berkoar-koar “take the risk to success”,
sedangkan mereka yang gagal mungkin akan semakin terpuruk menjadi gelandangan, mati
kelaparan atau bahkan menjadi pencuri.
Ini adalah survival bias dimana kita cenderung percaya pada seseorang hanya karena
merekalah yang jadi pemenangnya. Padahal ada 2 hal yang paling berpengaruh dan lucunya
jarang sekali dibahas dalam nasihat-nasihat kesuksesan yaitu faktor keadaan (circumstance)
dan keberuntungan (luck). Hal yang sama juga berlaku dalam cinta (relationship), karir,
pertemanan, dan lain-lain.
Intinya adalah tidak ada orang yang betul-betul tahu 100% apa itu kunci kesuksesan, apa
yang berhasil untuk mereka belum tentu berhasil untuk Anda, begitu pula sebaliknya. Jadi
ketika mendengar sebuah nasihat dari orang sukses tetaplah skeptis dan gunakan logika Anda
untuk memastikan mereka tidak sedang menipu Anda (kan banyak tuh orang yang kerjaannya
jualan nasihat sukses).
Kesimpulannya adalah jangan hanya mendengar nasihat dari satu sisi walaupun mereka
“terlihat” sukses dan benar. Belajarlah juga dari kegagalan dan kesalahan dari mereka-
mereka yang gagal.
2. Everyone try to sell you something (including me)
Everything is business, hampir segalanya dalam hidup ini adalah bisnis dan setiap bisnis
pasti berusaha menjual sesuatu kepada Anda.
Sekolah, perusahaan, media, gosip, berita, artis, politik, seni, kontroversi, semuanya
memiliki kepentingan bisnisnya sendiri, mereka berlomba-lomba mendapatkan dan menjual
perhatian Anda. Blog yang sedang Anda baca sekarang jugalah bisnis, secara tidak langsung
saya sedang mencuri waktu dan perhatian Anda.
Suka atau tidak suka kenyataannya seseorang sedang berusaha menjual sesuatu kepada Anda,
dan Andapun pasti juga berusaha menjual sesuatu kepada orang lain.
Terkadang mereka yang “terlihat ingin membantu” justru seringkali hanya bertujuan untuk
menjual kepercayaan yang sudah Anda berikan. Cukup ingat bahwa jika sesuatu terdengar “too
good to be true” kemungkinan besar itu adalah jebakan.
Pastikan apa yang Anda beli (pilih) betul-betul worth it untuk hidup Anda apalagi jika itu
harus dibayar dengan waktu yang Anda miliki.
3. Kesempatan terbaik adalah sekarang
kesempatan keduaJangan menunggu kesempatan, karena kesempatan terbaik adalah sekarang.
Seiring berjalannya waktu Anda akan sadar bahwa:
Semua uang yang sudah Anda miliki adalah modal terbaik Anda
Semua teman/kenalan yang sudah Anda miliki adalah koneksi terbaik Anda
Semua skill/pengetahuan yang sudah Anda miliki adalah resource terbaik Anda
Over time, your execution is your best channel/place to start (wherever you are).
Semakin lama Anda menunggu, Anda akan semakin sadar betapa banyaknya resource yang
terbuang sia-sia (terutama waktu).
Apa yang sejak dulu ingin Anda lakukan namun tidak pernah kesampaian? Lakukanlah sekarang
juga, pikirkanlah sekarang juga, dan eksekusi hari ini juga.
Banyak sekali potensi kita yang terbuang sia-sia hanya karena 1 hal simpel yaitu “menunggu
waktu yang tepat”.
Waktu yang tepat tidak akan pernah datang selama kita menunggu, karena sebenarnya waktu
terbaik adalah sekarang. Detik yang Anda miliki sekarang ini adalah waktu terbaik Anda,
jadi apakah Anda masih mau menyia-nyiakannya? Think again!
4. Safe is just illusion, you can fail at something safe
Konsep “hidup aman” hanyalah ilusi belaka. Anda tetap bisa gagal dalam sesuatu yang
“aman”. Tidak ada yang bisa menjamin 100% apakah dengan menuruti sistem/aturan apapun akan
membawa Anda pada kesuksesan.
Contohnya seperti: sekolah –> kuliah –> kerja. Berapa banyak orang yang hidupnya “main
aman” dalam perjalanan karirnya? Yang lebih ironis adalah kita tetap bisa gagal dalam
pilihan aman tersebut.
Saya tidak mengajarkan Anda untuk terus-terusan bermain dengan resiko, namun perlu diingat
bahwa sejak awal tidak ada yang namanya “aman” karena apapun mungkin terjadi.
Ilustrasinya begini, hanya karena Anda berkendara dengan hati-hati bukan berarti Anda
pasti aman dan tidak akan kecelakaan, bisa saja ada orang ugal-ugalan yang menabrak Anda.
Get the logic?
Just because you fair doesn’t mean anybody will be fair.
Walaupun Anda sudah mengikuti semua pedoman, panduan, sistem, aturan, arahan, dan jutaan
nasihat lainnya, pada akhirnya tetap tidak ada yang bisa menjamin hidup Anda pasti aman.
Jadi mulailah belajar untuk berani mengambil resiko dalam hidup ini dan jangan selalu
terpaku pada sistem/aturan yang sudah tertulis.
5. Pendidikan yang sebenarnya adalah setelah sekolah
Sebagian dari kita mungkin berpikir pendidikan hanya didapat saat sekolah/kuliah, padahal
justru pendidikan sebenarnya ada diluar sekolah setelah kita lulus.
Disinilah kita akan belajar bahwa menjadi orang yang “diperlukan” adalah satu-satunya
kunci untuk bertahan hidup.
Kembangkan suatu skill/ilmu yang berharga untuk orang lain. Salah satu alasan mengapa saya
tidak begitu khawatir masalah uang/pekerjaan adalah karena saya yakin walaupun besok saya
bangkrut/dipecat/dll, saya pasti bisa mendapatkan pekerjaan baru keesokan harinya.
Skill, pemikiran, karakter, pengalaman dan koneksi adalah value dari pendidikan yang
sebenarnya. Ingatlah bahwa pendidikan Anda akan terus berlanjut selamanya sampai Anda
mati.
6. Anda tidak bisa melakukan segalanya sendirian, namun jangan juga selalu bergantung pada
orang lain
kerja sama atau kerja sendiriSudah jelas tidak ada orang yang bisa sukses sendiri, kita
tidak bisa melakukan segala-galanya sendirian, kita butuh bantuan dari orang lain.
Artis/influencer yang sering kita lihat “tampaknya” sukses sendiri, padahal dibaliknya ada
management/label, manager/agensi, dan puluhan orang yang bekerja dibalik layar untuk
kesuksesan artis tersebut. Youtuber yang sering kelihatan tampil sendirian/individu
ternyata dibaliknya ada banyak orang yang bekerja seperti cameraman, editor, writer, dan
sebagainya.
Tidak ada orang yang bisa betul-betul sukses karena dirinya sendiri (self-made), kita
butuh orang lain untuk mencapai suatu tujuan bersama dan sukses. Namun jangan juga
bergantung sepenuhnya pada orang lain terutama pada satu orang/pihak.
When the time comes, don’t expect anyone will save you.
Tetaplah menjadi pribadi mandiri namun jangan sombong seolah Anda bisa melakukan semuanya
sendiri, biar bagaimanapun kita makhluk sosial yang membutuhkan kehadiran orang lain, apa
yang ingin saya tekankan disini adalah keseimbangan antara menjadi orang mandiri yang
tetap membutuhkan kolaborasi dengan orang lain.
Sebagian besar orang-orang tidak mendapat kesempatan, peluang dan bantuan hanya karena 1
hal simpel yaitu mereka tidak meminta. Mungkin mereka terlalu bangga dengan
kemandiriannya, mungkin mereka gengsi, apapun itu selama Anda tidak meminta bantuan maka
bantuan itu tidak akan datang.
Hampir semuanya dalam hidup ini adalah hasil kerja sama, bahkan jika Anda bekerja
sendiripun Anda tetap butuh orang lain, dan mereka butuh Anda. Sekecil apapun koneksi Anda
entah itu teman, saudara, keluarga, kenalan, tetaplah bantu mereka, dan mintalah jika Anda
butuh bantuan, dan jika mereka tidak membantu itu artinya mereka bukan teman Anda.
Itulah beberapa pelajaran hidup yang bisa saya share kepada Anda dan mungkin juga masih
ada salahnya. Tetaplah skeptis saat menerima nasihat, termasuk dengan tulisan ini, karena
tidak semua yang saya sampaikan disini mutlak benar. Akhir kata, semoga tulisan ini
bermanfaat untuk Anda para pembaca.
Ulasan
Catat Ulasan