GAMBAR HIASAN
ALLAH berfirman:
"Sungguh, KAMI telah menciptakan manusia dari (1) bibit sperma (Sulalah) dari saripati
tanah (thin)...
"Lalu, KAMI jadikan saripati itu (2) air mani (Nuthfah) dalam tempat yang kokoh [rahim]...
"Lalu, KAMI jadikan air mani itu (3) segumpal darah ('Alaqah), segumpal darah itu KAMI
jadikan (4) segumpal daging (Mudhghah), segumpal daging itu KAMI jadikan (5) tulang
belulang ('Izhama), lalu tulang belulang itu KAMI bungkus (6) dengan daging lagi (Lahma),
dan KAMI jadikan (7) ia makhluk berbentuk lain (Khalqan Akhar), maka Maha Sucilah ALLAH
Pencipta yg Maha Baik [ciptaanNYA]..."
(AL-MU'MINUN, 23: 12-14)
Penjelasannya:
Proses asal kejadian manusia itu, dari segi kejadian fisik/jasmani, ada 7 tahap.
1) berawal dari bibit sperma (Sulalah) yg masih berdiri sendiri di tulang sulbi,
2) dari saripati itu dijadikan air mani (Nuthfah) yang bercampur dengan 'jodohnya',
kemudian tersimpan dalam rahim yang kokoh,
3) lalu air mani itu menjadi segumpal darah ('Alaqah) yang kental dan keras,
4) segumpal darah itu menjadi segumpal daging (Mudhghah) yang keras dan liat,
5) lalu segumpal daging itu menjadi tulang-belulang ('Izhama) maksudnya, di balik daging
itu muncul tulang-belulang sebagai kerangka yang akan menopang jeroan,
6) dari tulang-belulang itu muncul daging lagi (Lahma) maksudnya, di balik tulang-belulang
itu muncul daging jeroan, juga otak. sehingga ia terbungkus kerangka,
7) setelah lengkap secara fisik/jasmani, jadilah ia makhluk berbentuk lain (Khalqan Akhar)
maksudnya, ia berbeda dengan asalnya yang hanya sperma...
Alam "Khalqan Akhar" ini juga disebut alam "Syahadah" maksudnya, di alam inilah seorang
jabang bayi -- pra lahir ke alam dunia -- melakukan sebuah "Persaksian" primordial, ketika
TUHAN bertanya, "ALASTU BI RABBIKUM... bukankah AKU ini RABBmu...?" maka ia menjawab,
"BALA, SYAHIDNA... Benar (KAU memang RABB), hamba bersaksi (atas kebenaranNYA)..."
Kalau dihitung, proses kejadian manusia setiap tahapnya ada 40 hari. Jadi, 7 tahap kali 40
hari per tahap, sama dengan 280 hari. Karena sebulan 30 hari, maka 280 hari bagi 30 hari
sama dengan (dalam bahasa awam) 9 bulan 10 hari...
Sekarang mari dikaji proses kejadian manusia dari segi spiritual/ruh hakikinya. ALLAH
berfirman: "LAQAD KHALAQNA FAWQAKUM SAB'A THARA'IQ... sungguh, KAMI telah menciptakan di
atas kejadianmu 7 Jalan..." ... dan yang disebut 7 Jalan itu, dalam kajian tasawuf, lebih
dikenal dengan "Martabat 7"...
Ringkasnya, Martabat 7 itu adalah:
1) Martabat Ahadiyah, yaitu 'alam' ketika ALLAH hanya Sendiri dengan DiriNYA, belum ada
Sifat dan Nama ALLAH, masih "uwung-uwung awang-awan" saja,
2) Martabat Wahdah, 'alam' ketika ALLAH mulai menunjukkan SifatNYA yang Maha Wujud kepada
DiriNYA Sendiri, karena DIA berkehendak untuk dikenal olehNYA,
3) Martabat Wahidiyah, 'alam' ketika ALLAH menampakkan NamaNYA yang Maha Baik (Asma'ul-
Husna) kepada DiriNYA, untuk menjabarkan pengenalanNYA Sendiri,
* Di sini, ada semacam tahap transisi, antara 3 Martabat di atas yang bersifat Qadim
(Terdahulu) dengan Martabat selanjutnya yang bersifat Muhdats (Baharu),
4) Martabat Arwah, 'alam' ketika ALLAH mulai penciptaan dengan memfirmankan: "KUN...
Jadilah!" ... dan, yg awal muncul adalah "Nur Muhammad", lalu terjadilah proses unsur
ruh-ruh dan malaikat, juga partikel halus seperti kabut semesta,
5) Martabat Mitsal, 'alam' ketika ALLAH mengembangkan penciptaanNYA, dengan menjadikan jin
dan makhluk-makhluk halus yang sejenisnya, juga mengumpulkan tiap partikel dalam pampatan
bintang dan planet-planet yang mengelilinginya,
6) Martabat Ajsam, 'alam' ketika ALLAH melengkapkan penciptaanNYA, dan mulai menjadikan
kehidupan seperti binatang dan tumbuhan, baik darat, air, atau udara,
7) Martabat Insan Kamil, 'alam' ketika ALLAH menggenapkan penciptaanNYA, yaitu menjadikan
manusia (Insan) sebagai makhluk yang terbaik (ahsani taqwim) untuk mewakiliNYA (khalifah)
di muka bumi (fil-ardh) dalam rangka ibadah kepadaNYA...
Dengan 7 tahap penciptaan ini, ALLAH peringatkan manusia dengan firmanNYA: "SANURIHIM
AYATINA FIL-AFAQ WA FI ANFUSIHIM, QAD TABAYYANA LAHUMUL-HAQ... telah KAMI perlihatkan
kepada mereka ayat (tanda-tanda) KAMI di ufuk cakrawala dan di dalam diri mereka sendiri,
sungguh terbukti bahwa hal itu Benar (Haq)..." ... dan, berkali-kali ALLAH peringatkan:
"AFALA TA'QILUN... apakah kau tidak berakal...?" "AFALA TAFQURUN... apakah kau tidak
berpikir...?" dsb...
Rasulullah saw bersabda: "MAN 'ARAFA NAFSAHU FAQAD 'ARAFA RABBAHU... barangsiapa mengenal
Dirinya Sendiri, niscaya ia mengenal TUHANnya..." ...Hadits ini sanadnya lemah (dha'if),
tapi ulama-ulama sekaliber Imam Al-Ghazali sering mengutipnya berdasarkan pada kedekatan
matan hadits tersebut dengan muatan rasa (zauq) dalam Al-Qur'an. Pada intinya, hadits ini
menyarankan -- kalau tidak disebut menegaskan -- bahwa: "kenalilah Dirimu...!" "Kenalilah
Diri 'Sejati'mu...!"
Sudahkah Anda mengenal: "siapa Anda Sejati yg sebenarnya...?" ... dan sudahkah Anda
mengenal: "siapa RABB Anda...?" ... kenalilah Diri, dengan pertama-tama mengenal proses
awal penciptaan Diri, mulai dari hanya setetes sperma (Sulalah), melalui 7 tahap, sampai
menjadi makhluk berbentuk lain (Khalqan Akhar)... mulai dari Martabat Ahadiyah, melalui 7
tahap, sampai menjadi Martabat Insan Kamil...
Kalau itu sudah Anda kenal, ketahuilah bahwa -- kalau datangnya ke dunia melalui 7 tahap
-- maka kembalinya ke akhirat pun melalui 7 tahap pula. Tahap apakah itu? Itulah tahap 1)
alam kubur, 2) alam barzah, 3) alam qiyamah, 4) alam mahsyar, 5) alam mizan/shirah, 6)
alam surga/neraka, dan 7) alam menyatu dengan 'Wajah' ALLAH...
(: Wallahu a'lam bish-shawab...)
NB:
"Ya RABB, tetapkan hambaMU ini dalam ishtiqamah di jalanMU, dengan mahabbah dan ma'rifah
kepadaMU -- karena kerinduan hambaMU hanya menatap 'Wajah'MU..."
: TAQABBAL YA KARIM...
Ulasan
Catat Ulasan