DOA adalah permohonan atau permintaan. Doa senjata kaum mukmin. Doa merupakan kekuatan dan pegangan utama kaum
lemah. Kekuatan doa bisa mengubah takdir, nasib, atau ketentuan Allah SWT karena Dia Mahakuasa dan Maha Berkehendak
atas segala sesuatu.
"Tiada sesuatu pun yang dapat menolak takdir kecuali doa dan tidak ada yang dapat menambah umur kecuali amal
kebajikan. Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya" (HR.Tirmidzi dan
Hakim).
"Dan Tuhanmu berfirman, "Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (QS Al-Mu'min 60).
Kekuatan doa yang bagaimana yang bisa mengubah takdir?
Allah SWT berfirman:
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. ” (QS. Albaqarah:
186).
Dalam ayat di atas disiratkan, doa yang dikabulkan Allah adalah doa orang yang "memenuhi (segala perintah-Ku)",
"beriman kepada-Ku", dan "selalu berada dalam kebenaran" (tidak berbuat dosa atau melanggar larangan-Nya).
TAKDIR merupakan rahasia Allah SWT. Tak seorang pun bisa mengetahuinya. Bohong besar jika ada orang yang mengaku
tahu masa depan, seperti para peramal atau paranormal itu!
“Jika sahabatku menyebut perkara takdir, maka hentikanlah mereka (membahas takdir)” (HR. Thabrabi).
Jadi, kita tidak tahu takdir apa yang ditentukan Allah buat kita, di dunia dan di akhirat. Tugas kita hanya tiga:
ikhtiar (usaha), doa, dan tawakal --berserah diri kepada-Nya setelah ikhtiar dan doa.
Allah SWT bisa melakukan apa saja, tanpa halangan.
“Sesungguhnya Tuhanku berkata padaku: Wahai Muhammad! Sesungguhnya Aku kalau sudah menentukan sesuatu maka tiada
seorangpun yang sanggup menolaknya”. (HR. Muslim).
Bahwa Allah SWT bisa mengubah takdir atau nasib seseorang, ditegaskan dalam Al-Quran:
“Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan disisi-Nya-lah terdapat
Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh)”. (QS. Ar-Ra'du:39). Wallahu a'lam bish-showabi.
sumber:(www.risalahislam.com).*
Ulasan
Catat Ulasan